Senin, 26 Mei 2008

Bahan Bakar Air Kreasi Warga Nganjuk

Satu lagi bukti bahwa Indonesia bukan bangsa ‘kere’ yang hanya berpangku tangan menghadapi krisis BBM. Dalam rangka digelarnya United Nation Framework Conference on Climate Change (UNFCCC) 2007 di Bali, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperkenalkan Blue Energy. Teknologi bahan bakar dari bahan dasar air ini adalah hasil penelitian belasan tahun seorang warga Nganjuk, Jawa Timur yang bernama Joko Suprapto.

Bahan bakan Blue Energy ini sendiri sudah diujicobakan ke berbagai kendaraan bermotor dengan hasil yang memuaskan dan tergolong efisien. Salah satu kendaraan uji coba itu adalah kendaraan rombongan staff khusus Presiden SBY, Heru Lelono. "Sekitar satu lima belas (1 liter dibanding 15 kilometer). Tadi kami mencatat, untuk menempuh 374,5 kilometer, hanya butuh 25 liter," tutur staf khusus Presiden bidang otonomi daerah itu.

Selain itu, Blue Energy juga sangat ramah lingkungan karena sedikit sekali menghasilkan emisi karbon yang bisa menimbulkan efek rumah kaca. "Sudah dicoba sendiri oleh Bapak Presiden. Beliau kemarin sempat duduk di belakang knalpot bus ini sambil menciumi asapnya. Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) sempat kerepotan takut Presiden keracunan, tapi tidak. Coba saja," tantang Heru.

Menurut sang peneliti yang terilhami ayat-ayat Al Qur’an, Blue Energy dapat menghasilkan bahan bakar premium, solar, premix, hingga avtur. "Tinggal mengatur jumlah rangkaian karbonnya. Mau untuk mesin bensin, solar, sampai avtur ya sudah ada," kata ayah enam anak itu.

Yang menarik, bahan dasar air yang digunakan adalah air laut. "Kalau air tanah bisa menyedot ribuan atau jutaan meter kubik. Kasihan masyarakat, paling bagus nanti bahannya air laut," terang pria yang selalu menyembunyikan identitasnya, termasuk almamater tempatnya meraih gelar insinyur itu.

Sumber: www.jawapos.co.id

http://www.banggaindonesia.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=76&Itemid=28

Tidak ada komentar: