Senin, 26 Mei 2008

Misteri Blue Energy - Profesor Nakoela: Joko Suprapto Harus Tulis Teorinya di Media


Jakarta - Joko Suprapto mengaku menemukan bahan bakar blue energy yang berasal dari air. Namun temuannya hingga kini masih misterius. Misteri ini kian menggunung dengan raibnya Joko sejak 7 Mei lalu, meski kini telah 'ditemukan'.

Agar misteri ini tidak kian meragukan, pakar teknik mesin dari UI Profesor Nakoela Soenarta meminta Joko menjelaskan teorinya itu.

"Ya disuruh nulis. Bisa di surat kabar atau di media lainnya. Agar jelas penemuannya. Jangan hanya jual wacana mencari popularitas," kata Nakoela saat berbincang dengan dengan detikcom lewat telepon, Minggu (25/5/2008) malam.

Mengapa hal ini perlu dilakukan? Nakoela beralasan sesuai analisisnya, kalau air bisa menjadi untuk bahan bakar, mengapa petugas pemadam menggunakan air untuk memadamkan api.

"Memang air bisa menjadi bahan bakar tapi harus dipisahkan H20-nya H-nya sendiri dan O-nya juga sendiri," jelas profesor yang telah 43 tahun berkecimpung di dunia mesin ini.

Selain itu, penjelasan Joko tentang teorinya melalui tulisan akan membuat masyarakat tidak mempertanyakan. "Kenapa dia yang pintar sendiri, memangnya dia pintar dari mana. Kalau air itu digabung dengan senyawa tertentu, jelaskan senyawa apa," tandas profesor 83 tahun ini.

Joko Suprapto selama ini diberitakan mengembangkan energi bahan bakar air di laboratoriumnya di Ngadiboyo, Nganjuk, Jatim. Teknologi ini prinsipnya menyediakan listrik yang murah untuk memproses air sebagai bahan bakar.

Cara kerjanya memecah molekul air menjadi H (+) dan O2 (-) dengan bantuan katalis-katalis dan proses tertentu sampai menjadi bahan bakar dengan jumlah ikatan karbon tertentu. Sehingga, blue energy bisa dijadikan bahan bakar alternatif pengganti solar, bensin, avtur, maupun minyak tanah.

Temuan Joko ini bahkan sudah diterapkan dalam ekspedisi Jakarta-Bali menjelang United Nation Framework Conference on Climate Change (UNFCCC) Desember 2007 di Bali. Mobil yang digunakan uji coba dalam ekspedisi waktu itu adalah 2 Ford Ranger 2500 CC, 1 Isuzu Panther 2500 CC Diesel, 1 Mazda Familia 1800 CC dan 1 Bus Mitsubishi 4000 CC.

Ekspedisi ini diberangkatkan Presiden SBY dari kediaman pribadi Presiden di Puri Cikeas Indah tanggal 26 November 2007, dan sukses tiba di Bali pada 3 Desember 2007.
Ekspedisi rombongan tersebut diketuai Heru Lelono yang juga staf khusus Presiden SBY.

Temuan Joko rencananya akan diproduksi massal dengan kapasitas produksi 10 liter per detik atau setara dengan 5 ribu barrel per hari. Tempat produksi juga dipusatkan di Cikeas, Bogor yang peletakan batu pertamanya juga dilakukan Presiden SBY.

Blue energy ini rencananya akan bisa dinikmati masyarakat umum sekitar April 2008. Bila berhasil, produk ini akan dijual sekitar Rp 3 ribu per liter. Negara pun tak perlu pusing memikirkan subsidi BBM lagi.

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/
2008/bulan/05/tgl/26/time/073122/idnews/944883/idkanal/10

Tidak ada komentar: