JAKARTA - Joko Suprapto, si penemu bahan bakar air yang dikenal dengan sebutan Blue Energy, meminta maaf maaf karena merasa telah menyusahkan banyak pihak yang menyangka ia telah diculik, padahal ia hanya mengasingkan diri akibat sakit. "Saya hanya menenangkan diri sambil menyusun strategi dan mencari dana karena proyek ini masih membutuhkan dana," kata warga Desa Ngadiboyo, Rejoso, Nganjuk, Jatim, Jumat (23/5) malam di depan wartawan.
Ia secara khusus juga meminta maaf kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Pertama-tama saya ingin minta maaf pada Presiden SBY dalam hal ini karena timing yang kita janjikan belum bisa tepat waktu. Namun hubungan saya dengan bapak presiden baik-baik saja tidak ada masalah," jawab dia.
Mengenai rencana proyek blue energy di masa mendatang yang tengah dia kerjakan, Joko berharap akan bisa menghasilkan yang positif bagi bangsa Indonesia. "Ya, supaya segera sampai ke masyarakat dan bisa dinikmati masyarakat luas terutama Indonesia ini," katanya.
Di tempat terpisah, Kapolri Jendral Sutanto membantah isu yang menyebutkan Joko hilang atau diculik. "Siapa bilang hilang. Kalau hilang pasti keluarganya sudah melapor. Sampai sekarang tidak ada laporan dari keluarganya. Periksa yang bener ke rumahnya, ada atau tidak. Atau mungkin lagi ditempat tertentu," kata Kapolri.
Kapolri menegaskan, kalau memang benar Joko Shilang dan keluarganya melapor, polisi pasti akan mencarinya sampai ketemu. "Kalau benar hilang, kita tunggu laporannya. Kita akan cari sampai ketemu.
Sebelumnya, Ketua DPR Agung Laksono meminta Polri menjelaskan soal hilangnya Joko Suprapto. "Berita simpang siur mengenai hilangnya, haruslah ada penjelasan dari instansi yang kompeten. Dari kepolisian termasuk dari pihak keluarganya apakah memang benar yang dimaksud hilang," kata Agung Laksono
Yuddy Chrisnandy, angggota Komisi I DPR yang membidangi masalalah pertahanan bahkan meminta Badan Intelijen Nasional (BIN) harus dilibatkan untuk mengungkap peristiwa ini. "BIN tentunya harus dilibatkan untuk mencari higga ketemu. Dan pemerintah, tentu saja tidak boleh memandang masalah ini sebelah mata. Dia lebih penting daripada Purnomo Yusgiantoro karena mampu berpikir alternatif dalam krisis energi," kata Yuddy.
Berawal dari SMS
Ihwal munculnya berita mengenai hilangnya Joko Suprapto, berawal dari sebuah SMS. Pesan singkat tersebut beredar di kalangan wartawan awal pekan ini.
Pesan singkat tersebut berbunyi: "Sudah 10 hari Joko, penemu BBM dari air menghilang. SBY perintahkan Kapolri, Panglima TNI, BIN, Bais, Densus 88 utk mencari. Krn SBY sdh putuskan di sidang kabinet, akan di-launching pd peringatan 100 thn kebangkitan nasional. Istana gerah kpd Tim Blue Energy krn merasa dipermalukan. Menristek Kusmayanto kena semprot Syamsir krn bisa merusak pemerintah dan menghancurkan sosialisasi kenaikan BBM. (A1 Classified)"
Wartawan pun heboh berburu berita tersebut. Mereka menghubungi pihak kepolisian, mendatangi rumah Joko di Nganjuk, dan bahkan mewawancarai Ketua DPR RI Agung Laksono. Sejumlah media merencanakan peliputan mendalam dan menyuguhkannya secara blow up. Namun ternyata akhirnya diketahui Joko tidak hilang, apalagi diculik. (persda network/ugi/yat)
http://www.tribunkaltim.com/Nasional/
Penemu-Bahan-Bakar-Air-Minta-Maaf.html
Senin, 26 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar